Penggunaan Kertas Antrian Sebagai Bukti Peningkatan Pelayanan

  • Jul 24, 2024
  • JAUZI IKHSAN

Banjarnegara – berawal dari keluhan panjangnya antrian orang tua yang akan menimbangkan anak mereka di posyandu Dusun Sidomulyo, Desa Prigi, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara. Kader yang ada di posyandu yang berkolaborasi dengan IAA Project sepakat untuk membuat nomor antrian untuk memudahkan dalam menertibkan jalannya penimbangan dan pengukuran. Nomor antrian ini berbentuk kertas yang didalamnya tidak hanya tertulis nomor sesuai keberangkatan dan nama anak, tetapi kertas ini juga berfungsi sebagai catatan hasil penimbangan dan pengukuran balita sebelum nantinya diserahkan ke kader yang bertugas di bagian rekap buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

 

Alur dari posyandu setelah adanya kertas antrian ini yaitu balita akan terlebih dahulu mendaftar ke petugas 1 untuk mendapatkan nomor antrian, selanjutnya balita akan melakukan penimbangan berat badan ke petugas 2, dilanjut pengukuran tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan ke petugas 3 dan 4, setelah kertas antrian diisi petugas 1 sampai 4, kemudian kertas antrian diserahkan pada petugas 5, dan petugas akan melakukan rekapitulasi, dalam menunggu pengisian hasil rekap anak akan mendapatkan cemilan sehat yang sudah disiapkan oleh petugas.

 

Terbukti dengan adanya kertas antrian ini, posyandu Dusun Sidomulyo bisa berjalan lebih cepat dan lebih baik, posyandu yang lebih cepat tentunya meminimalisir anak rewel karena bosan dan panas di lokasi posyandu. Dengan kertas antrian ini ternyata tidak hanya mencegah antrian Panjang, tetapi juga mempermudah orang tua sehingga tidak perlu lagi mengingat angka hasil penimbangan dan pengukuran. Petugas pun merasakan dengan kertas antrian ini rekapitulasi menjadi lebih mudah.

 

“biasanya kan sebelum pakai kertas antrian itu rebutan, jadi yang datang awal belum tentu langsung timbang, kadang diserobot sama yang baru datang, terus pada rekap buku KIA sering sekali orang tua lupa hasil penimbangan anak, dan kader yang bertugas pun ketika ditanya lupa karena sudah menimbangkan anak yang lain, sehingga perlu dilakukan penimbangan dan pengukuran ulang. Tetapi dengan adanya kertasa antrian ini, tidak ada lagi pennyerobotan antrian, rekap jadi lebih cepat karna hasil posyandu masing-masing anak sudah tertulis di kertas antrian.” Ujar Lisyanti, salah satu kader Kesehatan yang rutin menjadi petugas posyandu Sidomulyo.