Menjadi Juara Lewat Sesuatu yang Dianggap Sebelah Mata

  • Aug 02, 2024
  • JAUZI IKHSAN

Banjarnegara – IAA Project kembali menyabet prestasi melalui keberhasilannya menjadi juara terbaik 1 dalam kompetisi video pendek yang diadakan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam kompetisi yang bertemakan “Faith and Environmant : Youth Voices on Religion and Ecologi in Indonesia” tim IAA Project menyajikan karya yang ceritanya diambil dari salah satu program Rumah Zakat yang sudah berjalan di Desa Bojanegara, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara yaitu Sedekah Sampah. Dari video pendek ini diharapkan audiens akan sadar bahwa sampah yang sering kali dianggap sebalah mata bisa dijadikan sesuatu yang berharga, dan bermanfaat bagi orang lain.

Dengan melibatkan Ikatan Remaja Masjid Al-Hidayah Bojanegara (IRMABORA) pesan dalam video tersebut bisa tersampaikan dengan sangat baik kepada audiens. Apalagi dengan mengangkat masalah yang sangat dekat dengan kita, menambah video pendek ini dapat diterima dan ditangkap makna dari video tersebut. Bisa dikatakan video dengan judul “Sampah Bakal Bencana?” tidak hanya menjelaskan bahaya sampah yang tidak ditangani dengan benar, tetapi bagaimana kkita bisa memilah dan mengolah sampah dengan baik sehingga sampah tidak hanya berakhir di TPA. 

Sampah yang merupakan momok menakutkan namun sering kali diabaikan ini jika tidak dibiarkan akan membahayakan manusia itu sendiri, untuk itu diperlukan kesadaran dari diri sendiri untuk mulai memilah, mengolah, dan menjadikan sampah sebagai memiliki nilai berharga. 
Natasya Haryani (21) salah satu tim IAA Project yang juga mengikuti proses produksi video ini mengatakan “melalui video ini kita menyajikan bagaimana mengolah sampah yang mungkin orang pikir tidak berguna, tapi dengan program sedekah sampah ini kita bisa merubah sampai menjadi sesuatu yang bernilai untuk orang lain, dan kita juga bisa belajar bahwa tidak semua yang dianggap buruk akan selamanya buruk, tetapi ada sisi baik yang bisa kita ambil tergantung dari sudut mana kita melihat.”