Film Pendek Pilkada Damai, Hindari Perselisihan dan Jaga Kerukunan

  • Aug 01, 2024
  • JAUZI IKHSAN

Banjarnegara – Anggota KIM Kampung Sinema Desa Bojanegara, Kecamatan Sigaluh, Kabupaten Banjarnegara menggarap film yang rencananya akan diikut sertakan dalam ajang perlombaan yang yang diadakan Kominfo Jateng. Karena diaadakan dalam waktu-waktu sebelum pemilihan gubernur dan bupati secara serentak se Jawa Tengah , sehingga tema film mengusung tema “pilkada damai”. Selain upaya dalam memberikan ruang ekspresi pada masing-masing KIM, perlombaan ini juga sebagai pengingat jika sering kali dalam masa panas seperti saat terjadi pilkada, banyak perselisihan hanya karena perbedaaan pandangan mengenai calon pemimpin, melalui perlombaan film ini masyarakat diharapkan semakin sadar untuk bisa menjaga kedamaian dan demokrasi selama proses pemilihan kepala daerah ini.

Dalam proses produksinya KIM Kampung Sinema bekerja sama dengan IAA Project untuk menyajikan film yang apik dan bisa dinikmati masyarakat nantinya. Penggarapan film ini juga memberdayakan masyarakat Desa Bojanegara dengan melibatkan beberapa ibu-ibu untuk menjadi pemain atau artis dalam film tersebut. Film ini akan sangat menarik karena KIM Kampung Sinema mengangkat isu yang sangat dekat dengan kita ketika masa masa pilkada, nantinya penonton akan dibuat greget dan terbawa suasana karena meskipun dibuat dengan konflik yang ringan tetapi visual yang disajikan sangat ditonjolkan di film ini. Tidak hanya dibuat panas dingin, audiens juga akan terhibur karena terdapat beberapa part film yang menampilkan adegan lucu dari ibu-ibu ini.

Natasya Haryani, Ketua KIM Kampung Sinema berharap film ini akan membawa pesan positif dan juga pesan demokrasi. “film ini digarap dengan sangat baik, dan kami berharap film ini nantinya bisa menjadi pengingat untuk kita untuk bisa bersikap JURDIL dan tidak mengotori pilkada yang sebentar lagi akan terlaksana, kami juga mengajak semua elemen masyarakat untuk bijak dalam memilih calon pemimpi, sudah sepatutnya kita memilih pemimpin dengan bijak, jangan karena dicurangi suara kita bisa dibeli.”